Kamis, 05 Maret 2015

Cara Menyetel Celah Platina

Cara Menyetel Celah Platina (Praktek Sistem Pengapian) 

                                           

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK SISTEM PENGAPIAN

LAPORAN PRAKTEK PRODUKTIF KENDARAAN RINGAN
Judul Pekerjaan
Praktek Pemeriksaan dan Penyetelan Sudut Dwell / Celah Platina
Standar Kompetensi
020.KK. 17 Sistem Pengapian
Tujuan Praktek
1.  Mengetahui prosedur pemeriksaan dan penyetelan susut dwell dengan benar
2.  Menggunakan dan membaca dwell tester pada pemeriksaan sudut dwell
3.  Menggunakan fuller gauge pada penyetelan celah platina
4.  Menyetel celah platina sesuai ukuran dan petunjuk penyetelan celah platina pada manual book
5.  Membuktikan pengaruh besar kecilnya kerenggangan celah platina terhadap besar kecilnya sudut dwell setelah dilakukan penyetelan
6.  Melaksanakan praktek sesuai dengan SOP
      A.   Persiapan
1.    Alat     : 1. Kunci ring 19
2. Dwell tester
3. Fuller gauge
4. Obeng min dan obeng plus
2.    Bahan : 1. Engine stand Kijang Serie 5K
     B. Keselamatan Kerja
1.    Menyiapkan alat dan bahan dengan hati-hati
2.    Menggunakan alat ukur dengan hati-hati dan benar
3.    Menyimpan atau menaruh alat ukur ditempat yang aman
4.    Pastikan saat men-start mesin tidak ada rekan yang ada di depan engine stand karena banyak terdapat gas buang yang berbahaya
5.    Pastikan jangan sampai ada rekan yang menempatkan tangannya di dekat kipas radiator sebelum mesin di hidupkan atau di start
6.    Selalu lepas kunci ring yang telah selesai digunkan untuk memutar pulley
7.    Lakukan penyetelan di tempat terbuka atau dalam ruangan dengan ventilasi yang baik, karena gas buang mengandung karbon monoksida yang dapat membuat pingsan
     C. Langkah Kerja
          Prosedur pemeriksaan sudut dwell
1.  Setelah engine pada suhu kerja maka engine dapat diperiksa terlebih dahulu sudut dwellnya
2.  Pasang kabel merah pada negatih koil
3.  Hidupkan mesin, tunggu sampai mesin mencapai temperature kerja
4.  Pasang kabel hitam pada massa / ground
5.  Jangan memasang kedua kabel pada saat mesin di start karena dwell tester rentan rusak jika terkena putaran mesin yang tinggi
6.  Pilih konektor dwell tester pada 4 silinder atau apabila tidak ada pilih 8 silinder
7.  Lihat jarum penunjuk pada skala 4 silinder
8.  Untuk selector 8 silinder lihat pada skala 8 silinder dan hasilnya dikalikan 2
9.  Setelah mengukur sudut dwell lepas kembali dwell tester dan taruh di tempat yang aman
           Prosedur Penyetelan Celah Platina
1.  Pastikan engine stand pada keadaan tidak hidup dan KK pada posisi Off
2.  Lepas kabel-kabel busi
3.  Lepas tutup distributor dan lepas rotor distributor
4.  Putar pulley searah jarum jam dengan kunci ring 19 untuk menempatkan ujung cam menyentuh tumit ebonite dengan penuh
5.  Kendorkan kedua mur dudukan platina dengan obeng plus
6.  Pasang fuller gauge ukuran 0,4 mm pada celah platina
7.  Untuk mengatur kerenggangan celah platina gunakan obeng min pada coakan yang tersedia untuk menggeser kontak bebas platina agar merenggang dan menyempit
8.  Jika sudah pada posisi yang pas kencangkan mur-mur pada dudukan platina
9.  Cek kembali celah platina dengan fuller gauge kemungkinan saat pengencangan mur dapat menggeser kembali dudukan platina
         10. Pasang kembali rotor distributor beserta tutup distributor
         11. Pasang kembali kabel busi pada masing-masing busi sesuai firing order 1-3-4-2
         12. Ukur kembali besar sudut dwell dengan dwell tester, bila belum memenuhi standar setel
Kembali celah platina
D. Gambar Kerja
1.    Gambar bagian-bagian distributor
2.    Menggunakan dwell tester pada pemeriksaan sudut dwell
3.    Membaca sudut dwell pada dwell tester





4.    Penyetelan celah platina



E. Hasil Kerja
1. Hasil Pemeriksaan sudut dwell awal
    Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya adalah : 50° p.e
2. Hasil penyetelan celah platina
    Pada penyetelan celah platina pertama menggunakan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah 0,4 mm
3. Hasil Pemeriksaan sudut dwell akhir
    Setelah dilakukan penyetelan celah platina pertama maka sudut dwellnya adalah : 54° p.e
4. Hasil pemeriksaan sudut dwell awal
    Pada pemeriksaan awal sudut dwellnya adalah : 50 ° p.e
5. Hasil penyetelan celah platina
    Pada penyetelan celah platina kedua menggunkan fuller gauge dengan ukuran yang dipilih adalah : 0,45 mm
6. Hasil pemeriksaan sudut dwell akhir
    Setelah dilakukan penyetelan celah platina kedua maka sudut dwellnya adalah : 48 ° p.e
F. Data Teknis
1.    Mesin                                                : Toyota Kijang seri 5K
2.    Ukuran fuller gauge                          : 0,4 – 0,5 mm
3.    Sudut dwell                                       : 52°± 4° p.e
      G. Kesimpulan
Setelah dilakukan 2 kali penyetelan celah platina pada sudut dwell yang berbeda yaitu 52° p.e dan 48° p.e maka dapat dibuktikan bahwa kerenggangan celah platina semakin rapat akan menghasilkan sudut dwell yang semakin besar, apabila kerenggangan celah platina semakin renggang maka sudut dwell akan semakin kecil.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

0 komentar:

Posting Komentar